Senin, 04 Juli 2011

Laporan Kegiatan Mini Kimbilys


PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kalinya diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.
Beberapa lokasi atau obyek yang menarik untuk dikunjungi salah satunya
Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
Air terjun Cibeureum adalah air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
Di Taman Nasional gunung Gede Pangrango, terdapat 1500 spesies tumbuhan berbunga, 400 spesies tumbuhan paku-pakuan, lebih dari 120 spesies lumut, 300 spesies tumbuhan obat, 10 spesies flora yang dilindungi, serta 43 spesies flora endemik.
Selain itu, Taman Nasional Gunung Gede pangrango juga merupakan rumah lebih dari 300 jenis serangga, lebih dari 250 jenis burung, lebih dari 75 jenis reptilia, lebih dari 20 jenis amphibia, lebih dari 110 jenis mammalia, serta rumah bagi 5 species primata yakni Owa Jawa, Surili, Lutung, Monyet Ekor Panjang, dan Kukang.






B. Tujuan
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memenuhi program kerja Divisi Kimbolys  2011 Himpunan Mahasiswa Lampirys, mengamati keadaan taman nasional gunung gede pangrango, mengetahui apa saja spesimen yang terdapat di gunung gede pangrango.




Tinjauan Pustaka

A.   Pengertian Ekosistem
Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem adalah Ekologi. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi kehadiran, kelimpahan, dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut.
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas atau kesatuan dri suatukomunitas dengan lingkungan dimana terjadi antara hubungan. Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan hewan saja tetapi segala macam bentuk materi yang dilakukan siklus.(Zoer’aini. 2003)
1.      Tipe – tipe ekosistem Secara umum ada tiga tipe ekosistem , yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.
a.       Ekosistem Aquatic
·      Ekosistem Air Tawar
·      Ekistem Laut
·      Ekosistem Estuari
·      Ekosistem Pantai
·      Ekosistem Sungai
·      Ekosistem Laut dalam
·      Ekosistem Lamun

b.      Terestrial (darat)

·         Gurun.
·         Hutan gugur
·         Taiga
·         Tundra
·         Karst (batu gamping /gua).

c.       Buatan

·         Bendungan

·          hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus

·         agroekosistem berupa sawah tadah hujan

·         sawah irigasi

·         perkebunan sawit

·         ekosistem pemukiman seperti kota dan desa

·         ekosistem ruang angkasa.

2.    Komponen Ekosistem

a.    Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu :
1.    Suhu
2.    Air
3.    Garam
4.    Cahaya matahari.
5.    Iklim Biotik
b.    Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1.    Heterotrof / Konsumen

2.    Pengurai / dekomposer

3.    Ekosistem Seranga


Serangga ditemukan hampir di semua ekosistem. Semakin banyak tempat dengan berbagai ekosistem maka terdapat jenis serangga yang beragam. Serangga yang berperan sebagai pemakan tanaman disebut hama, tetapi tidak semua serangga berbahaya bagi tanaman. Ada juga serangga berguna seperti serangga penyerbuk, pemakan bangkai, predator dan parasitoid.

Di ekosistem alamiah, keragaman jenis sangat tinggi yang berarti dalam setiap kesatuan ruang terdapat flora dan fauna beragam. Sedangkan keragaman didalam agroekosistem yang ditanami beberapa spesies tanaman relatif rendah, misalnya padi sebagai tanaman utama (Oka, 1995).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Serangga :


1.    Waktu
2.    Heterogenitas ruang.
3.    Kompetisi.
4.    Pemangsaan.
5.    Kestabilan iklim.
6.    Produktifitas merupakan syarat mutlak untuk keanekaragaman yang tinggi.
4.    Ekosistem Tumbuhan
Faktor-Faktor yang memepengaruhi dalam ekosistem tumbuhan adalah Cahaya, Suhu dan Air.
1.   Cahaya
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Ada tiga aspek penting yang perlu dikaji dari faktor cahaya, yang sangat erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu:
·      Kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang.
·      Intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya.
·      Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar setiap hari.
2.   Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu dapat memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme.
Berbagai karakteristika muka bumi penyebab variasi suhu :
a.  Komposisi dan warna tanah, makin terang warna tanah makin banyak panas yang dipantulkan, makin gelap warna tanah makin banyak panas yang diserap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar